Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu,
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rejeki pada hari ini
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Amin.
Doa Bapa Kami
Tanda Salib Pembuka
Tanda Salib Penutup
Sejarah Doa Bapa Kami
Dalam doa Bapa Kami, ada enam permohonan yang tersusun secara paralel.
Tiga permohonan ditujukan bagi kepentingan Allah, meliputi pengkudusan nama-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak-Nya. Sementara tiga sisanya untuk kepentingan manusia, meliputi permohonan rezeki, pengampunan, dan pertobatan.
Penelitian menyebut ada tiga elemen umum dari Doa Bapa Kami, yaitu Pujian, Permohonan, dan Kerinduan akan datangnya kerajaan Allah.
Tiga elemen ini, menyerupai doa lain dari matriks Yahudi di zaman Yesus Kristus. Disebutkan juga kemungkinan besar, Yesus menggunakan bahasa Aramic (Ibrani kuno) saat mengajarkan doa ini kepada murid-muridnya.
Makna Doa Bapa Kami
Berikut ini adalah penjelasan dari makna Doa Bapa Kami yang telah diajarkan Tuhan Yesus Kristus, merujuk berbagai sumber.
Bapa kami yang ada di Surga
Kata Bapa, menggambarkan hubungan pribadi erat antara anak dan Bapanya. Sedangkan, kata kami diartikan sebagai satu saudara/saudari dalam Kristus.
Dimuliakanlah Nama-Mu, Datanglah Kerajaan-Mu
Kalimat ini untuk memuliakan Tuhan pencipta bumi dan seisinya. Kata dikuduskanlah Nama-mu, juga bentuk penghormatan kepada Tuhan dengan segala kekudusan-Nya.
Sesuai dengan 10 Perintah Allah, sebagai umat dan anak Allah, tidak boleh mengucapkan nama Tuhan dengan sembarangan.
Jadilah Kehendak-Mu di atas Bumi seperti di Dalam Surga
Bermakna penyerahan diri, dengan segala kerendahan hati manusia pada Tuhan. Seringkali, saat berdoa manusia memaksakan keinginan dan harapannya pada Tuhan. Dari kata ini, Yesus ingin mengajarkan anak-anak-Nya untuk selalu berserah diri pada Bapa. Sebab, Bapa mengetahui apa yang terbaik, apa yang kita butuhkan di bumi dan di surga.
Berilah Kami Rezeki pada Hari Ini
Kata ini menjadi pengingat rejeki dan kesehatan merupakan berkat yang Tuhan berikan pada kita. Sekaligus mengajarkan manusia untuk berbagi rezeki kepada yang kekurangan. Tuhan juga ingin manusia ingat bahwa semua hanya titipan Tuhan semata.
Dan Ampunilah Kesalahan Kami seperti Kami pun Mengampuni yang Bersalah pada Kami
Makna kalimat berikut adalah Tuhan ingin mengajak setiap manusia untuk berdamai dengan diri sendiri terlebih dahulu, sebelum mengampuni kesalahan yang orang perbuat pada kita.
Dan Janganlah Masukkan Kami ke Dalam Pencobaan, tetapi Bebaskanlah Kami dari yang Jahat
Adam dan Hawa adalah contoh betapa rapuhnya manusia jatuh ke dalam dosa. Doa adalah salah satu cara Tuhan membimbing manusia untuk jauh dari kejahatan dan cobaan.
Doa Bapa Kami, sebenarnya sebuah perjanjian manusia dengan Allah. Dari doa, Tuhan memberkati manusia dengan Kehendak-Nya, Pengampunan-Nya, dan Berkat-Nya. Manusia cukup menggantinya dengan perbuatan dan tindakan baik bagi sesama.
Perubahan Dalam Doa Bapa Kami
Pada pertengahan tahun 2019, Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus mengizinkan perubahan dalam kalimat Doa Bapa Kami.
Kalimat yang diubah dalam Doa Bapa Kami adalah “dan jangan masukkan kami ke dalam pencobaan” menjadi “dan jangan biarkan kami jatuh ke dalam pencobaan”.
Paus Fransiskus menyebut perubahan itu didasarkan pada terjemahan Bapa Kami dalam bahasa Inggris yang tidak tepat, seperti yang disampaikan Paus kepada The Guardian: “Itu bukan terjemahan yang baik, sebab itu seperti Tuhan yang membawa ke pencobaan. Seorang Bapa (Tuhan) tidak akan pernah melakukan hal itu. Bapa akan membantu untuk bangkit (dari percobaan). Setanlah yang menuntun kita ke dalam pencobaan.”.
Perubahan pada kalimat ini telah disepakati saat pertemuan umum Episcopal Conference Italia pada tahun lalu. Isu perubahan kalimat Doa Bapa Kami muncul setelah 16 tahun penelitian menemukan kesalahan secara teologi, pastoral, maupun gaya bahasa. Walau awalnya sulit diterima oleh kaum tradisionalis, namun kini hal tersebut lebih bisa diterima.